Latest Post
Loading...
Minggu, 25 Oktober 2015
 Hakekat Wali Allah

Siapakah Wali Allah?

Kata wali (kekasih) lawan dari kata aduw (musuh),sementara kata wilayah (Kedekatan) adalah lawawan dari kata adawah (Permusuhan),sehingga inti kewalian berkutat pada kalimat cinta (mahabbah) dan kedekatan (taqarrub).1 

Imam Abu Ishaq az-Zujaj dalam kitabnya,Ma'anil Qur'an dan Abu ishaq bin Qurqul penulis kitab Mathali' Anwar berkata, bahwa wali adalah orang yang senantiasa menegakkan hak-hak hamba-Nya.2

Imam Ibnu Taimiyah berkata: Disebut wali karena kedekatanya dengan ketaatan, yaitu mengikuti-nya.3

1  Lihat Al-furqan,ibnu Taimiyah,Hal.53.
2  Lihat kitab Bustanul Arifin, Imam Nawawi, Hal.344.
3  Lihat al-furqan, Ibnu Taimiyah, Hal.53.

          Sementara Imam Ibnu Hajar menegaskan, bahwa wali Allah ialah orang yang mengerti tentang Allah, terus menerus berbuat ketaatan dan ikhlas dalam beribadah.4

Semua definisi para ulama tentang wali Allah kembali kepada satu hakekat,yaitu bentuk tafsir dari firman Allah : 

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (yaitu) orang orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. (QS. Yunus [10]:62--63)

Dalam jamiul Ulum Wali Hikam, Ibnu Rajab membedakan wali Allah dalam dua tingkatan 5,yaitu:

pertama: Mereka yang mendekatkan diri kepada Allah dengan menunaikan setiap kewajiban agama .Maka mereka termasuk tingkatan menengah, para ashabul yamin,paling utama, seperti yang ditegaskan Umar bin Khaththab:

4  Lihat fathul bari, ibnu Hajar,11/387
5  Lihat jamiul Ulum Wal Hikam,Ibnu rajab,2/336-337.

Sebaik-baik amal adalah menunaikan kewajiban agama. Maka mereka termasuk meningkatkan kewajiban Allah dan meninggalkan larangannya-Nya serta jujur dalam niat ketika menghadap Allah.

Kedua;Mereka yang berada pada tingkatan paling tinggi dan dekat dengan Allah.Karena mereka menambah dengan berbagai macam sunah ketika menjalankan setiap kewajiban dan meninggalkan berbagai macam hal hal yang makruh sekecil apapun, sehingga mereka menjadi hamba yang di cinyai Allah.

Maka wali adalah hamba-hamba Allah yang istimewa, yang menjalankan ketaatan secara ikhlas karena Allah.Dan wali Allah yang paling utama adalah para Nabi dan utusan ulil azmi,yaitu; Nuh, Ibrahim,Musa,Isa dan muhammad.kemudian di susul para khulafaurrasyidin,para shabat yang terdepan masuk islam dari kalangan Muhajirin dan Anshar,para shabat secara umum,para tabi'in dan para imam sunah yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.

Walli Allah selain para Nabi dan Rosul tidak ma'shum,karena mereka tidak mendapatkan jaminan ishmah (terpelihara dari dosa dan salah) dari Allah seperti yang di berikan kepada para utusan Allah sehingga mereka bisa tertimpah salah dan dosa seperti tang menimpa para ulama dan para hakim ahli ijtihad. dengan demikian,seandainya mereka berbuat kesalahan, tidak menjadikan kewalian mereka pupus dan batal,seperti seorang ulama mujtahid yang salah dalam ber ijtihad tidak melenyapkan kelumayannya,bahwa ia masih mendapat satu pahala. 

BERSAMBUNG.



Baca Juga KITAB ALHIKAM SESAT DAN MENYESATKAN

Bagi yang ingin mengakses melalui Iphone atau Android silahkan klik tombol dibawah ini :




PEMESANAN BUKU DISINI




0 komentar:

Posting Komentar

Dapatkan Buku-Buku ini

Artikel Terhangat

Situs Keilmuan

Diberdayakan oleh Blogger.